4 Alasan Inter Bisa Patahkan Dominasi Juventus di Liga Italia Musim Ini

[ad_1]

JUVENTUS boleh berstatus sebagai dominasi Liga Italia dalam delapan musim terakhir. Ya, selama delapan musim terakhir, La Vecchia Signora –julukan Juve– memang nyaris tanpa perlawanan dari para pesaing mereka.

Akan tetapi banyak yang percaya bahwa Liga Italia musim 2019-2020 diyakini bakal takkan mudah dilalui Juve, mengingat sejumlah rival mulai berbenah. Salah satu rival Juve yang paling gencar melakukan perbaikan dalam tubuh mereka adalah Inter Milan.

Ya, I Nerazzurri –julukan Inter– berbenah dengan menunjuk Antonio Conte sebagai juru taktik, serta memboyong sejumlah nama beken macam Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Diego Godin untuk memperkuat skuad mereka.

Inter sendiri memulai kampanye mereka di Liga Italia 2019-2020 dengan performa menjanjikan. Ya, Inter mampu mencaplok tiga laga awal mereka di Liga Italia musim ini dengan kemenangan. Situasi itu membuat Inter disebut-sebut bakal menyudahi dominasi Juve di Liga Italia 2019-2020. Terlebih ada beberapa alasan mengapa Inter bisa melakukannya.

Berikut empat alasan Inter bisa mematahkan dominasi Juve di Liga Italia musim ini, seperti Okezone kutip dari Sportskeeda, Senin (16/9/2019):

4. Kehadiran Antonio Conte sebagai Pelatih Inter

Antonio Conte

Keputusan manajemen Inter menunjuk Conte sebagai pelatih baru mereka menggantikan peran Luciano Spalletti memang menuai komentar positif. Ya, Conte sendiri memang merupakan sosok pelatih dengan kualitas mumpuni.

Hal tersebut berhasil ditunjukkan Conte ketika diberikan kepercayaan membesut Juve, Timnas Italia, serta Chelsea. Bersama Juve, Conte berhasil mempersembahkan tiga gelar scudetto. Sedangkan di Chelsea, Conte berhasil membawa tim asuhannya itu menjuarai Liga Inggris 2016-2017.

Dengan fakta bahwa Conte selalu berhasil memberikan gelar terhadap tim yang diasuhnya, membuat banyak yang optimis dengan kiprah Inter di bawah arahannya. Inter pun kini sangat diunggulkan untuk bisa menghentikan dominasi Juve di Liga Italia 2019-2020.

3. Semakin Kuatnya Lini Tengah Inter

Stefano Sensi

Inter boleh saja memboyong sejumlah pemain depan berkualitas di jendela transfer musim panas 2019. Akan tetapi sejatinya titik terkuat yang dimiliki La Beneamata –julukan Inter– pada saat ini berada di pos lini tengah mereka.

Pasalnya pada saat ini, Inter memiliki dua gelandang muda yang disebut-sebut bakal menjadi andalan masa depan Timnas Italia pada diri Stafano Sensi serta Nicolo Barella. Ya, keduanya menjadi kunci permainan Inter dalam tiga laga perdana mereka di Liga Italia 2019-2020.

Kemampuan Sensi serta Barella dalam membaca permainan serta memberikan umpan menjadi hal yang sangat memanjakan lini serang mereka yang kini dihuni dua pemain berkelas di diri Lukaku serta Lautaro Martinez.

2. Blunder Juve Pilih Maurizio Sarri sebagai Pelatih

Maurizio Sarri

Manajemen Juve memang pada akhirnya berhasil mendapatkan sosok Maurizio Sarri sebagai juru taktik baru mereka. Ya, Sarri ditunjuk sebagai pelatih setelah Massimiliano Allegri memutuskan mundur dari jabatan tersebut pada musim panas kemarin.

Keputusan manajemen Juve memilih Sarri sebagai nahkoda baru tim mereka memang menuai pro-kontra. Ada yang mendukung, namun banyak yang menolaknya. Terlebih sepanjang karier kepelatihan Sarri, ia baru sekali memenangkan gelar prestisius saat membawa Chelsea menjuarai Liga Eropa 2018-2019.

Selain kurang pengalaman, paham ideologi sepakbola Sarri yang acap kali dikenal Sarri-Ball diyakini takkan cocok dengan Juve. Terlebih paham Sarri-Ball sendiri sangat berbeda dengan gaya bermain Juve selama dibesut Allegri yang lebih pragmatis.

Hal berbeda justru dialami Inter ketika diasuh Conte. Sejauh ini belum ada tanda-tanda para pemain Inter mengalami kesulitan untuk memahami apa yang diinginkan Conte dalam sebuah laga. Itu terbukti dengan catatan selalu menang yang diraih Inter dalam tiga laga perdana mereka di Liga Italia 2019-2020.

1. Ketidakjelasan Masa Depan Paulo Dybala

Paulo Dybala

Paulo Dybala mungkin sempat digadang-gadang bakal menjadi salah satu pemain yang paling bersinar dalam skuad Juve. Terlebih setelah diboyong Juve dari Palermo pada musim panas 2015, Dybala memang berhasil menunjukkan performa yang menjanjikan.

Akan tetapi penampilan Dybala justru mengalami penurunan tepatnya setelah Juve memutuskan untuk merekrut Cristiano Ronaldo dari Real Madrid di jendela transfer musim panas 2018. Kehadiran Ronaldo membuat peran Dybala di lini depan Juve jadi kurang begitu terlihat.

Situasi tersebut membuat masa depan Dybala bersama Juve menjadi abu-abu. Bahkan sepanjang musim panas 2019, Dybala acap kali diisukan bakal meninggalkan Juve dengan sejumlah tim macam Manchester United, Paris Saint-Germain (PSG), dan Real Madrid yang konon tertarik menggunakan jasanya.

Situasi Dybala tersebut diyakini bakal membuat ruang ganti Juve terpecah dan kurang fokus dalam melakoni sejumlah laga mereka di Liga Italia musim ini. Hal tersebut diyakini bakal dimanfaatkan Inter untuk menghentikan dominasi mereka di Liga Italia 2019-2020.

[ad_2]