Boban Ungkap Alasan Pecat Giampaolo


MILAN – Baru memasuki giornata ketujuh kompetisi Liga Italia 2019-2020, AC Milan sudah melakukan pemecatan pelatih. Marco Giampaolo secara resmi didepak dari Rossoneri dan digantikan dengan Stefano Pioli. Hal ini tentunya mengejutkan, mengingat Giampaolo baru sekitar tiga bulan menangani Milan.

Chief Operating Officer AC Milan, Zvonimir Boban, merupakan salah satu orang yang bertanggung jawab dalam pemecatan Giampaolo tersebut. Boban sendiri mengaku berat untuk mengambil keputusan tersebut, namun ia merasa mengganti Giampaolo adalah hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini.

Baca juga: Pernah Jadi Fans Inter, Pioli Janji Bakal Profesional di Milan

AC Milan vs Inter Milan

Adapun alasan Boban dan jajaran manajemen Milan memecat Giampaolo adalah karena mereka ingin meningkatkan kinerja Rossoneri. Pasalnya, selama ditangani Giampaolo, Milan selalu kesulitan untuk bisa meraih kemenangan. Bahkan, Krzysztof Piatek dan kolega kesulitan untuk bisa menampilkan permainan bagus. Milan telah kalah empat kali dari tujuh laga di Liga Italia musim ini.

Diakui oleh Boban bahwa memecat Giampaolo sama juga dengan mengakui kekalahan. Sebab, Boban adalah salah satu orang yang sangat mendukung penunjukkan Giampaolo sebagai allenatore Milan musim panas lalu. Pada awalnya, Boban sangat yakin kalau Giampaolo bisa mengembalikan Milan ke masa kejayaan seperti dulu.

“Segalanya agak sulit bagi Milan saat ini karena memecat pelatih adalah kekalahan. Marco adalah orang yang sangat baik dan saya sangat menyesal soal itu. Itu adalah keputusan bulat, hanya dan secara eksklusif untuk meningkatkan kinerja Milan. Jika Anda melihat bahwa Anda tidak bisa mendorong lebih jauh maka Anda berpikir untuk melakukan perubahan,” jelas Boban, menyadur dari Football Italia, Sabtu (12/10/2019).

Marco Giampaolo dipecat

“Saya ingin kebaikan untuk klub ini dan saya bermaksud membawa mereka kembali ke level Milan di mana saya bermain dulu. Kami sedang bekerja di semua lini untuk mewujudkannya segera. Hasil tidak hanya bergantung pada pelatih. Ada pemain dan direktur. Kami semua yang harus disalahkan,” tandasnya.