Inilah Perkataan Pelatih Jepang Setelah Gugur di Pertandingan Piala Dunia

Inilah Perkataan Pelatih Jepang Setelah Gugur di Pertandingan Piala Dunia
Inilah Perkataan Pelatih Jepang Setelah Gugur di Pertandingan Piala Dunia

Inilah Perkataan Pelatih Jepang Setelah Gugur di Pertandingan Piala Dunia

Pelatih timnas Jepang Akira Nishino mengatakan bahwa para pemainnya telah kehilangan kata-kata setelah mereka dikalahkan dengan hasil akhir 3-2 oleh Belgia.

Para pemain Jepang seharusnya berada pada puncak kesempatan untuk membuat sejarah. Akan tetapi mereka menyia-nyiakan keunggulan dua gol mereka di akhir babak kedua dimana Belgia mempu mengejar ketertinggalan gol mereka pada menit menit akhir pertandingan.

“Saya mengatakan kepada para pemain untuk pergi membersihkan diri mereka karena mereka hanya berdiri dan tidak melakukan apa-apa,” kata Nishino.

“Saya tidak ingin mengakuinya, tapi ini adalah peristiwa yang menyedihkan. Tapi saya harus menerima kekalahan ini sebagai fakta. Saya merasa hancur dan sangat kecewa.

“Para pemain sudah bermain dengan kemampuan terbaik mereka, kami mampu menunjukkan sepak bola yang baik di lapangan. Tetapi tujuan kami adalah masuk ke babak berikutnya sehingga saya tidak bisa menyebut ini sebagai sebuah kesuksesan.”

Inilah Perkataan Pelatih Jepang Setelah Gugur di Pertandingan Piala Dunia

Setelah selamat dari serangan Belgia di babak pertama, Jepang bermain bagus di awal babak kedua dimana Haraguchi membuka keunggulan. Dan kemudian Takashi Inui dengan cepat menggandakan gol dengan tendangan jarak jauh.

Tapi ketika Jepang terlihat akan mengugurkan timnas Belgia dari 16 Besar Piala Dunia, Jan Vertonghen dan Marouane Fellaini kemudian menyamakan kedudukan untuk Belgia.

Pemain asuhan Nishino berusaha keras untuk mengembalikan keunggulan mereka dalam upaya untuk menghindari perpanjangan waktu. Tetapi mereka sebaliknya malah dihukum oleh serangan balik mematikan timnas Belgia.

“Bukan hanya bermain bagus, tetapi kami harus memenangkan pertandingan ini, kami ingin menang, tim kami cukup kuat dan kami bisa menyamai Belgia dan saya yakin kami bisa mengalahkan mereka,” katanya.

“Ketika mereka mencetak gol saya mempertanyakan apakah saya sudah memegang kendali dalam permainan, dan saya berpikir bahwa saya yang harus disalahkan dalam kekalahan tersebut dan bukan para pemain,” tambahnya. “Aku menyalahkan diri sendiri, saya meragukan taktik saya sendiri.

“Saya ingin pemain saya memiliki mentalitas yang berbeda daripada timnas Jepang di masa lalu. Saya pikir kami berhasil memiliki mentalitas yang berbeda, tetapi ada sesuatu yang kurang dalam keterampilan dan kekuatan kami.”