[ad_1]
onlinefitnessprofits.com
, Solo – Setelah delapan tahun menangani Perseru Serui, Choirul Huda akhirnya meninggalkan klub yang membesarkan namanya itu. Kesulitan keuangan yang mendera Perseru, membuat klub berjulukan Cenderawasih Oranye itu dikabarkan mundur dari Liga 1 2019.
Choirul Huda lantas merapat ke Persis Solo. Di Persis, ia juga jadi asisten pelatih, membantu pelatih kepala Agus Yuwono. Saat ini Persis dalam proses menyeleksi pemain.
Menariknya, meski sudah gabung Persis, Choirul Huda masih harus menangani Perseru. Seperti diketahui, Perseru masih memiliki jadwal tampil di babak 16 besar Piala Indonesia 2018 melawan PSM Makassar.
Choirul Huda memberikan gambaran mengenai situasi Perseru yang akan menantang tuan rumah PSM, Sabtu (16/2/2019), dalam leg pertama.
Empat hari kemudian Perseru giliran menjamu PSM di kandang sendiri, Stadion Marora. Namun, ia mengungkap Perseru hanya memiliki persiapan yang seadanya.
“Manajemen Perseru menghubungi aaya untuk kembali mengawal tim di Makassar. Namun, memang saya masih harus meminta izin lebih dulu pada manajemen Persis, yang mengawali proses seleksi. Saya saat ini sudah masuk di tim pelatih Persis,” jelas Choirul Huda kepada onlinefitnessprofits.com
, Rabu (13/2/2019.
“Komunikasi saya dengan petinggi klub, sebenarnya Perseru tidak akan mundur dari Liga 1. Hanya, memang saat ini sedang dicarikan solusi agar tetap ada di kasta tertinggi,” imbuhnya.
Menurutnya, Perseru memang membutuhkan dana yang tidak sedikit tiap musimnya untuk operasional. Pria yang akrab disapa Cak Irul ini mengakui belum mengetahui secara jelas rencana apa yang akan diambil oleh petinggi klub. Choirul Huda berharap Perseru tidak dijual secara penuh.
“Jika dijual penuh, tentunya anak-anak Papua bakal kehilangan klub. Terlebih selama ini Perseru cukup lekat dengan predikat klub yang sering mengorbitkan pemain muda lokal hingga ke level nasional,” ucapnya.
[ad_2]