[ad_1]
onlinefitnessprofits.com
, Makassar – Timnas Indonesia U-22 harus kembali bermain imbang pada babak penyisihan Grup B Piala AFF U-22 2019. Pasukan Indra Sjafri kali ini dipaksa Malaysia bermain dengan skor akhir 2-2 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Rabu (20/2/2019).
Toni Ho, mantan pelatih Persipura Jayapura, menyoroti dua aspek penyebab kegagalan Garuda Muda meraup poin penuh pada laga ini.
“Jika melihat proses dua gol yang masuk ke gawang Timnas Indonesia U-22, semua berawal dari bola-bola mati. Artinya, ini menyangkut konsentrasi dan komunikasi antarpemain ketika terjadi tembakan,” kata Toni Ho.
Konsentrasi yang dimaksud Toni Ho saat bola datang pemain belakang dan kiper harus fokus total.
“Pemain lain juga harus konsentrasi mengantisipasi kemungkinan bola memantul atau terjadi scrimage di kotak penalti,” ujarnya.
Komunikasi juga harus lebih intens dilakukan. “Dalam situasi ada tendangan bola mati seperti di pertandingan tadi, tiap pemain harus cerewet. Terutama kiper yang secara mental bebannya lebih berat. Kiper harus banyak bicara untuk mengatur dan mengingatkan teman-temannya,” tuturnya.
Pelatih asal Makasar ini mengakui secara teknis kualitas Andi Setyo dkk. di atas pemain Malaysia. Buktinya, mereka dua kali bisa mengungguli. Tetapi, Timnas Indonesia U-22 tak mampu mempertahankan keunggulan tersebut.
“Timnas kita bagus. Dalam situasi seperti itu, saya pikir faktor psikologis jadi beban pemain. Mereka tahu lawan yang dihadapi adalah Malaysia. Tim yang secara emosional adalah lawan serumpun yang selama ini sering mengalahkan Indonesia,” ujarnya.
Nikmati sajian liputan khusus Piala AFF U-22 2019 dari Kamboja di situs onlinefitnessprofits.com
dengan mengklik tautan ini.
[ad_2]