3 Penyebab Laga Atletico Madrid vs Juventus Berakhir 2-2

[ad_1]

TIDAK ada pemenang dalam laga ulangan antara Atletico Madrid vs Juventus di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (19/9/2019) dini hari WIB. Kedua tim harus puas berbagi satu angka karena laga berakhir dengan skor 2-2.

Hasil tersebut lebih terasa merugikan buat Juventus karena I Bianconeri unggul 2-0 hingga menit 69 lewat sumbangsih Juan Cuadradro (48’) dan Blaise Matuidi (65’). Namun, kemenangan itu buyar setelah Stefan Savic (70’) dan Hector Herrera (90’) merobek jala gawang Wojciech Szczesny.

Baca juga: Sarri Janji Perbaiki Antisipasi Bola Mati Juventus

Jika melihat tiga pertemuan terakhir, laga antara Atletico Madrid vs Juventus dua kali menghasilkan pemenang. Lalu mengapa kali ini tidak ada pemenang? Berikut analisanya, dikutip dari Sportskeeda, Kamis (19/9/2019).

3. Striker Atletico Madrid mandul

Jika melihat keempat pencetak gol, maka tidak ada satu pun nama seorang penyerang di kedua tim, khususnya Atletico Madrid. Stefan Savic berposisi sebagai bek tengah, sementara Hector Herrera merupakan seorang gelandang! Hal itu sudah membuktikan bahwa lini depan skuad asuhan Diego Simeone gagal menjalankan tugasnya.

Joao Felix tak berkutik di lini depan Atletico Madrid (Foto: Atletico Madrid)

Parahnya lagi, statistik dua bek tengah Atletico Madrid di laga tersebut lebih mentereng, yakni melepas enam tembakan dan satu gol. Sementara kedua penyerang, yakni Joao Felix dan Diego Costa, hanya mencatat lima tembakan dan tanpa gol.

2. Serangan balik mematikan Juventus

Kedua gol Juventus dicetak melalui proses yang indah, yakni serangan balik mematikan. Gol Juan Cuadrado diawali oleh umpan panjang Leonardo Bonucci ke arah Gonzalo Higuain di sisi kanan, sebelum melepas umpan matang untuk sang pencetak gol.

Tembakan melengkung Juan Cuadrado membuka skor (Foto: Juventus)

Proses yang kurang lebih sama terjadi pada gol kedua Juventus yang dicetak Blaise Matuidi. Kerjasama Cristiano Ronaldo dan Juan Cuadrado membuat Alex Sandro lepas di sisi kiri. Umpan silang pemain asal Brasil itu lantas dikonversi menjadi gol.

Serangan cepat nan mengalir tersebut memang menjadi ciri khas Juventus sejak ditangani Massimiliano Allegri. Keberadaan Maurizio Sarri membuat aliran bola tidak lagi langsung ke depan (direct), melainkan dikombinasikan dengan umpan pendek.

1. Antisipasi bola mati Juventus buruk

Absennya bek andalan Giorgio Chiellini berdampak pada lubang di pertahanan Juventus. Kehadiran Matthijs de Ligt belum memberikan rasa aman di lini belakang karena kerjasamanya dengan Leonardo Bonucci tidak seapik duet dengan Giorgio Chiellini.

Stefan Savic mencetak gol pertama Atletico Madrid (Foto: UEFA)

Atletico Madrid tahu betul bagaimana memanfaatkan situasi bola mati saat melawan Juventus. Hal itu sudah dibuktikan dengan dua gol kemenangan mereka musim lalu di tempat yang sama. Skema itu lantas dipakai lagi.

Stefan Savic sukses menanduk umpan tendangan bebas Koke pada menit 70. Sementara gelandang Hector Herrera mampu memanfaatkan umpan sepak pojok Kieran Trippier pada penghujung waktu normal di babak kedua.

[ad_2]