Lukaku Akui Sudah Tahu Bakal Jadi Korban Rasisme di Italia

[ad_1]

SAINT PETERSBURG – Penyerang Tim Nasional (Timnas) Belgia, Romelu Lukaku, mengklaim sudah paham bahwa dirinya akan berhadapan dengan tindakan rasisme di Italia. Pemain asal klub Inter Milan itu lantas mendesak Federasi Sepakbola Italia (FIGC) untuk mengambil tindakan tegas guna mengikis aksi tidak terpuji itu di tengah pertandingan.

Pemain berkulit hitam memang rentan menjadi sasaran tindakan rasisme, terutama ketika bertandang ke markas lawan di Liga Italia. Romelu Lukaku merasakan provokasi tidak wajar itu ketika Inter Milan menyambangi markas Cagliari pada September 2019.

Romelu Lukaku jadi sasaran tindakan rasisme (Foto: Twitter/Inter Milan)

Baca juga: Romelu Lukaku Serukan Perlawanan terhadap Rasisme di Sepakbola

Celakanya, alih-alih membela, suporter garis keras Inter Milan justru menyebut provokasi dengan menirukan suara monyet itu adalah hal yang wajar di Italia. Tentu saja, Romelu Lukaku meradang dan meminta agar FIGC dan Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) untuk bertindak lebih tegas.

“Saya tahu (rasisme) cepat atau lambat akan terjadi. Saya sudah menyiapkan diri karena sebelum datang ke sini, saya sudah berbicara dengan sejumlah teman yang bermain di Liga Italia dan mereka mengingatkan saya soal rasisme,” urai Romelu Lukaku, dikutip dari Goal, Sabtu (16/11/2019).

“Momen yang sulit di kandang Cagliari. Otoritas Serie A dan UEFA harus berbuat lebih. Khusus UEFA, mereka harus segera bertindak. Kita sering mengampanyekan perlawanan terhadap rasisme, tetapi jika tidak mengambil tindakan tegas untuk mengikis fenomena itu, rasanya tidak masuk akal,” sambung pemain berusia 26 tahun itu dalam konferensi pers di Saint Petersburg, Rusia.

Romelu Lukaku mengaku sudah tahu tindakan rasisme di Italia

Tindakan rasisme di Liga Italia 2019-2020 bahkan menimpa eks penggawa Gli Azzurri, Mario Balotelli. Pemain berdarah Ghana itu harus bereaksi keras dengan menendang bola ke arah tribun Stadion Marc Antonio Bentegodi yang menirukan suara monyet ketika dirinya menguasai si kulit bundar.

[ad_2]