Messi: Hasil akan memutuskan bagaimana karir Piala Dunia Saya
Lionel Messi mengatakan dia tidak yakin apakah ini akan menjadi Piala Dunia terakhirnya, tetapi nasib Argentina di Rusia nanti bisa membantunya membuat keputusan.
Argentina membuka kompetisi Piala Dunia mereka melawan Islandia di Stadion Spartak, dan Messi diharapkan perlu menyerahkan serangkaian pertunjukan dunia lain agar negaranya mengangkat piala untuk ketiga kalinya.
Pada usianya yang ke 30, ada keyakinan bahwa Messi akan terlalu tua untuk ambil bagian di Piala Dunia kedepannya. Tetapi superstar itu menulis dalam kolom disebuah surat kabar bahwa semuanya akan bertumpu pada bagaimana Argentina akan berpeluang kali ini.
“Mereka bertanya apakah ini akan menjadi Piala Dunia terakhir saya dan saya tidak tahu,” tulisnya. “Saya tidak memikirkan itu sekarang. Itu pasti akan tergantung pada bagaimana bulan ini berjalan, tentang bagaimana kita menyelesaikan turnamen.”
Manajer Argentina Jorge Sampaoli mengatakan pada hari Jumat bahwa dia tidak berpikir ini akan menjadi Piala Dunia terakhir Messi, dan mengatakan pemain depan tersebut seharusnya tidak merasa berada di bawah tekanan untuk memenangkannya di Rusia.
“Messi sangat fit, dia sangat siap, dia benar-benar menantikan Piala Dunia, dan dia berharap untuk dapat mencapai mimpinya,” kata Sampaoli pada konferensi pers.
“Dia pemain yang sangat terampil, jadi saya tidak berpikir dia di bawah tekanan. Dia seharusnya tidak berada dalam tekanan dalam hal apapun karena dia membuat orang sangat senang dengan permainannya.
“Saya tidak berpikir bahwa ini seharusnya menjadi Piala Dunia terakhir Messi. Saya tidak berpikir demikian. Aku pikir bahwa keahliannya dan cara profesional yang dia mainkan akan membuat ia menjadi orang yang memutuskan sampai kapan dia ingin bermain. Dia seorang jenius dan dia bermain seperti seorang jenius. “
Manajer asal Argentina tersebut akan mengikuti Piala Dunia untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya mengelola Chili di Piala Dunia 2014. Namun mengelola negara asalnya akan menjadi sesuatu yang istimewa bagi pria berusia 58 tahun itu.
“Seperti yang saya rasakan sebelum pertandingan pertama ini, saya punya banyak perasaan yang berbeda. Perasaan yang sangat kuat di dalam hati saya,” katanya. “Saya berpikir tentang keluarga saya, teman-teman saya, dan semua orang mengatakan kepada saya bahwa seluruh negara ada di belakang kami. Mereka mendukung kami, dan mereka berharap kami membuat mereka bahagia.”